Kasus Viral Gadis Dituduh Pelakor Dianiaya, Pelaku Malah Lapor Balik


Kasus viralnya penganiayaan seorang gadis yang dituduh sebagai pelakor di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah masuk tahap penyelidikan di Polres Bone. Ice melaporkan balik gadis yang dituduh sebagai pelakor.

Ice datang ke Polres Bone dengan ditemani suaminya Iwan dan perekam video viral yakni Viera. Ice mengatakan bersedia mencabut laporan bila korban RS mencabut laporan.

"Saya tidak ada niat untuk membuka aibnya. Kalau dia cabut laporan, saya juga pasti akan cabut laporanku. Saya tidak ada dendam, saya juga tidak sampai mau mempidanakan" ungkap Ice, Sabtu (28/3/2020).

Dari video viral yang beredar tersebut, Ice menganggap ini bukan tindak penganiayaan. Dirinya pun merasa sebagai korban.

Ice melaporkan balik RS, gadis yang disebut sebagai pelakor (Zulkifli Nasir/detikcom)

"Di video RS juga berusaha melawan kan. Saya datangi rumah RS saat membuntuti suami saya. Di sana saya sempat cekcok dengan RS dan terjadilah perkelahian itu," kata Ice.

Sementara itu, Iwan mengaku tetap mendukung istrinya untuk setiap proses hukumnya. Dirinya pun merasa serba salah atas kejadian tersebut sehingga tidak tahu bagaimana melerai perkelahian yang terjadi.

Namun dirinya pun tak memungkiri jika pernah terlibat asmara terlarang dengan korban RS. Sekitar sebulan lalu dia pernah menginap di kontrakan korban dan dipergoki oleh istrinya.

"Memang pernah saya ada hubungan sama RS, tapi hubungan kami kembali baik-baik saja setelah peristiwa sebulan yang lalu itu," ungkap Iwan.
Sementara itu, saat ikut diwawancara, penyebar video pertama kali yakni Viera tidak bergeming dan mengaku siap menanggung segala risikonya.

"Saya marah sama RS, memang saya yang ngambil video, saya tidak takut UU ITE," tegas Viera kepada detikcom.

Korban Akan Lanjut Proses Hukum

Sementara itu, korban RS masih syok atas peristiwa penganiayaan dan akan menyelesaikan kasus ini melalui jalur hukum. Korban RS turut datang ke Mapolres Bone saat dimintai keterangannya. Dia didampingi kuasa hukumnya Andi Asrul Amri dan Muhammad Ashar.

"Kami sudah melaporkan Ice dan Viera di vidio viral tersebut. Saat ini, kondisi klien kami terguncang secara fisik dan psikologis. Kami menduga kejadian tersebut terencana dengan matang. Faktanya, ada yang memukul, ada yang merekam dan seorang laki-laki yang hanya melihat saja dan terkesan pembiaran," terang Andi Asrul saat diwawancara detikcom di Mapolres Bone.

Andi menilai penganiayaan terhadap kliennya tidak berperikemanusiaan lantaran dinilai main hakim sendiri. Bahkan kedua terlapor mempertontonkan penganiayaan tersebut di depan publik.

Korban RS didampingi dua kuasa hukumnya (Zulkifli Nasir/detikcom)

"Jika memang para terlapor tersebut merasa dirugikan, kan tidak mesti melakukan perbuatan main hakim sendiri seperti itu, negara ini kan negara hukum. Silakan Anda melaporkan sesuatu yang merugikan Anda, bukan malah mempertontonkan contoh buruk yang melanggar kaidah-kaidah hukum dan kemanusiaan. Terlalu zalim saya nilai," tutur Andi.

Sementara itu, kuasa hukum RS untuk laporan ITE, dengan tegas mengimbau agar netizen bisa lebih bijak bermedia sosial agar tidak tersandung hukum dikemudian hari. Tim kuasa hukum berharap Polres Bone mengambil langkah tegas dalam penanganan kasus ini.

"Dengan ini pula kami mengimbau kepada segenap akun media sosial yang sudah terlanjur membagikan video viral yang berpotensi mengandung dugaan pencemaran tersebut untuk segera menghapusnya, janganlah mempertontonkan hal-hal yang tidak baik. Biarkan proses hukum yang berbicara," tegas Ashar.

Sumber: detik.com


Posting Komentar

0 Komentar